Tutup Minyak Angin
Seperti biasa Rai pulang kerja berjalan kaki menaiki anak tangga busway yang kecil dan banyak. Rai berjalan sambil membuka tas berwarna pinknya untuk mengambil kartu busway. Selesai tap-in dan masuk barisan antrian untuk menunggu busway. 15 menit kemudian busway Rai datang. Rai naik dan mengambil posisi karena kursi penumpang sudah penuh. Sambil melihat hiruk pikuk busway dan pemandangan Jakarta saat pulang kantor.
Rai turun di sebuah halte dan melanjutkan menaiki angkot Jak-lingko kecil berwarna putih. Rai langsung berlari menuju angkot.
"Alhamdulillah, angkot masih ada". pikir Rai dalam hati.
Rai naik dan mengambil posisi di pojok. Pada saat itu penumpang angkot sudah hampir penuh.
Tak lama setelah Rai naik, ada ibu-ibu membawa sekarung sayur-sayuran yang juga ingin naik. Sepertinya beliau baru pulang dari pasar. Ibu-ibu itu duduk persis di samping Rai.
Awalnya Rai merasa aman ketika duduk disebelah Ibu itu. Tapi beberapa menit kemudian kepala Rai pusing dan perut Rai terasa mual. Rai berpikir untuk mengambil minyak angin di dalam tas pinknya. Ketika Rai membuka tutup minyak angin, tiba2 tutup itu terlepas dari tangan Rai.
"Innalilahi, jatuh tutupnya". Keluh Rai.
Rai mencari arah kolong tempat duduknya. Dan sulit sekali menemukan tutup itu karena tutup itu terlalu kecil, berwarna hitam dan menggelinding dibawah kaki para penumpang.
Rai sudah pasrah mencari. Rai menuangkan minyak angin ke tangannya lalu mengusapkan ke kepala dan hidungnya. Rai tutup lagi minyak angin itu dengan menggunakan tisu dan menaruh di dalam tas dalam posisi tegak agar tidak tumpah. Rai menikmati perjalanan.
1 jam berlalu, Rai sudah akan sampai tempat tujuan.
"Depan pom bensin, kiri ya Pak". Ucap Rai.
Rai turun dan ketika Rai sampai depan pintu angkot, Rai melihat benda kecil hitam berada tepat dibawah pintu angkot.
"Waahh... Alhamdulillah ternyata masih rejeki botol minyak angin ku menemukan tutup kembali". Ucapku dalam hati.
Aku mengambilnya dan langsung mengambil botol minyak anginku dari dalam tas, lalu memasangkan tutupnya kembali.
Hikmah dari cerita ini adalah sesuatu yang memang Allah sudah takdirkan untukmu pasti akan kembali kepadamu tanpa kau berusaha sedikitpun. Dan apa yang memang Allah sudah jauhkan untukmu sekeras apapun kau berusaha untuk mendapatkannya kembali, itu tidak akan pernah terjadi.
Tapi bukan berarti kita pasrah dengan takdir. Tetap kita berusaha,berdo'a dan selalu dalam kebaikan. Karena segala sesuatu tidak ada yang sia2.
Komentar
Posting Komentar